Minggu, 06 Maret 2011

#ALittleStory Challenging Me! Part II

*Cerita ini adalah cerita Fiksi. Mohon maaf jika ada kesamaan. Sekali lagi ini cuma cerita fiksi, semacam cerpen.
Cheers, Shasa Sozen.*


Hari ini pun tiba!
Akan kubuktikan aku bisa!

"Selamat pagi, Elliot!" Sapa Rey. Teman - teman kelasku kebanyakan kaget melihatku. Cuma Rey yg tidak kaget. Ya, sekarang aku betul - betul seperti cowok. Mulai dari ujung rambut sampai ujung sepatu! Tapi anehnya guru - guru tidak bingung dengan penampilanku, mungkin sudah diberitahu Rey.

Aku bergaul sama putra, mereka pun sangat akrab padaku, seakan - akan aku ini memang bagian dari mereka. Tapi, mereka selalu mengajakku kemanapun mereka pergi, membuatku menjauh dari putrinya .. :(

Tapi semenjak bergaul dengan putra, aku melihat kekompakan & rasa persaudaraan mereka. Mereka selalu ada untuk 1 sama lain. Lucu juga sih, melihat kadang mereka curhat - curhatan, hihi! Mereka selalu memberikan solusi pada yg membutuhkan, tapi tidak ikut campur dalam masalahnya. Selain itu, mereka melihat Rey sebagai pemimpin mereka. Kuakui, cara memimpin Rey memang bagus.

Suatu hari ...

"REEEEEYYYYY!!!!!!!!!" Farissa menjerit histeris. Biasanya dia pasti memanggilku, tapi sekarang dia tidak bisa mengandalkan siapa - siapa. Kali ini Rey menghilangkan (re: menyembunyikan) tugas laporan mereka. Tugas laporan yg sangat sangat sangaaat penting!

Rey cekikikan, "Lho, laporan itu kan dikumpulnya saat pelajaran terakhir! Bukan salahku, dong. Kalian yg kumpul sendiri, kan?" Farissa geram & untuk pertama kalinya dia mendatangi Rey lalu ... Menamparnya!!

Saat itu juga, kelas pun langsung hening.

Rey terdiam --kaget sebenarnya!-- menatap Farissa. Mata Farissa sendiri sudah berkaca - kaca & akhirnya terisak. "Kamu keterlaluan, Rey! Aku benci!!! Kamu memang pintar, cakep, keren, tapi kalo kamu sejahat ini..." Farissa tidak bisa melanjutkan kata - katanya karena menangis. Rey tetap diam, tanpa ekspresi. Tidak merasa bersalah, tapi tidak senang juga.

Sudah 2 minggu aku menjadi cowok --tidak terasa kan? Di sini aku pun melihat bagaimana sudut pandang mereka .... Kuakui, rupanya memang terlihat sangat menjengkelkan!! Mereka begitu cengeng .. Begitu lemah .. Begitu ... Apa ya? Emm .. Seperti istilah Rey! Aku juga jadi ingin menjahili mereka kalau melihat mereka begini!

Tapi .. Aku ini sebenarnya .. Cewek, kan?

Aku pun menghalangi Rey saat mendekati Farissa. Rey kaget melihatku di depan matanya, membela Farissa. Rey memandangku sinis, "Elliot .. Aku yakin, tadi kamu bisa merasakan alasan aku selalu mengerjai mereka. Tanpa ada yg memberitahu!"

Darimana dia tahu?!

"Ya .. Aku memang merasakannya! Tapi, apakah pantas seperti ini?! Hentikan, Rey!! Seandainya saja kita kompak, kelas kita lah yg dibanggakan sama semua guru, seluruh sekolah!! Apa kalian, para cowok, tidak capek mengerjai & mendengar tangisan putri? Begitu juga kalian, putri, tidak capek menangis? Kalian harus kuat! Jangan lemah & cengeng, karena kalian begitulah makanya mereka mengerjai kalian terus!!" Aku seperti berpidato. Aku sudah tidak bisa di pihak manapun lagi. Aku bertanya pada mereka, "Ayolah, 1 tahun musuhan atau 3 tahun kompak? Seharusnya kita paling kompak, secara kita kelas paling beda."

Rey tersenyum, "Asal mereka tidak cengeng lagi." Diikuti anggukan cowok - cowoknya.

Aku melihat Farissa. Farissa mengusap air matanya, "Asal mereka tidak mengerjai kami lagi."

"Setuju!" Seru kami semua.

Farissa & Rey pun bersalaman, tanda damai sekaligus berakhirnya 'peperangan' kami, diikuti tepuk tangan meriah dari anak - anak lainnya. Aku tahu kok, dalam hati mereka, mereka capek untuk bertengkar.

It's always happy ending, if it's not happy, then it's not the end ;)

P.S.: Aku tidak perlu sebulan jadi cowok!! Cheers! :D


~The End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar